Teruntuk mu, kekasih hati

 On Wednesday, June 17, 2015  

Ternyata, selain menahan ego,ada satu jenis “menahan” lagi yang level kesakitanya bahkan lebih tinggi dari ego.  Iya,,,,, menahan rindu.

Dan malam ini ,aku putuskan untuk menulis,karena aku sedang mati-matian berjuang menahan rasa rindu. Rindu ingin bertemu, rindu melihat tawa mu,wajahmu.  Aku tak peduli apakah kadar rindumu sama seperti kadar rinduku, yang aku tau aku sangat merindui mu. seperti kemarau yang rindu hujan, seperti bulan yang rindu bintang, seperti aku yang rindu kamu,sungguh rindu.

Sampai habis  2 x 24 jam, aku tak juga menemukan obat atas rasa sakit ini, sakit menahan rindu.  Seingatku, aku pernah menenangkan seseorang atas kerinduan yang sedang dilandanya,  “tenang sayang, kita hanya sejauh bulan dan bintang diatas sana”. Dan ya, bagai senjata makan tuan, malam ini harus kutelan kalimat yang ku buat sendiri. :p

Tak ada mata yang saling menatap, tak ada lengan yang kurangkul erat, tak ada peluk yang kudekap, tak ada  “lipatan di sudut mata ketika tertawa”  yang kulihat, tak ada kamu dalam wujud nyata yang selalu ada disampingku.

Ohhh,

Ternyata begini rasanya disiksa rindu, baru 2 x matahari terbit aku tidak melihatmu dan rasanya tidak ingin ada 3 x atau 4 x putaran matahari  lagi yang harus dihabiskan tanpamu. Tapi, apalah dayaku..  aku bukan penguasa yang bisa mengatur segalanya, akan ku ikuti aturan main dalam hidup, akan kucoba bertahan melawan rasa sakit ini.

Sekuat tenaga aku menahan asa, menahan ego serta menahan rindu untuk bersabar dan bersabar karena belum bisa bertemu dengan kekasih hati. Ego ku ,selalu memaksa untuk  berontak,untuk marah,karena kita tidak bisa bertemu, tetapi untunglah aku masih punya hati kecil yang selalu mengingatkan ku untuk bersabar dan lebih bijak menghadapi setiap situasi. Hehhe :p

Selama kita masih manusia,maka tidak pernah ada kata puas. Begitupun dengan rindu, jika ada yang bilang bahwa mendengar suaranya saja bisa mengurangi sedikit rasa rindu sesungguhnya adalah kebohongan publik yang besar. Bagaimana bisa, aku menahan sakit sesakit ini dan dengan mendengar suara kekasih hati maka bisa mengurangi sedikit rasa sakit tadi. Bagaimana mungkin ??????

Semakin aku hanya mendengar suaramu, maka semakin bertambahlah besarnya rasa rinduku padamu dan semakin tinggilah hasrat ku untuk bisa bertemu denganmu. Kuberitahu teman, sesungguhnya menelepon kekasih yang sudah beberapa hari tidak bisa bertemu adalah penyiksaan.
Penyiksaan karna hanya bisa mendengar suara (saja). hehehe

Rasa sakit ini semakin menjadi jadi, aku tak sanggup dan sunggguh tidak tau lagi bagaimana caranya bertahan hidup dan melewati matahari yang ketiga kali ini. Aku takut aku tak sanggup. Maka sejenak tadi, kutarik nafas panjang, kupejamkan mata, kusebut namamu didalam hati, dan……………………………



Kamu ada disana.


Ajaib!!!!



Mati2an aku mencari obat kesana-kemari demi untuk penyembuhan rasa rindu ini,
Ternyata kita tidak hanya sejauh bulan dan bintang diatas sana,tetapi kita pun hanya sejauh mata yang saling memejam.

Bodohnya aku, yang selalu lupa pada setiap kata demi kata yang kupersembahkan untukkmu. “kamu sayang, adalah hal yang selalu aku pikirkan setiap aku membuka dan menutup mata” .  hey, Tak perlu jauh-jauh aku mencarimu, karna nyatanya kamu tidak pernah kemana-mana. Kamu selalu setia disampingku,kamu menemani ku melewati 2x putaran matahari.  kamu ada disetiap kedipan mata ku,  kamu adalah tiap hembusan nafasku, kamu adalah tiap pejaman mata ku,kamu adalah aku.

Akhirnya,


Teruntukkmu  yang sedang terlelap dalam tidur, semoga malam ini aku bermain-main di alam mimpimu. Setidaknya, jika di kenyataan aku tak bisa melihatmu, maka kau yang harus melihat aku di mimpimu.

Teruntukkmu yang katanya tidak merindukan aku, semoga malam ini rasa sakitku pindah ke tubuhmu,agar kau tahu rasanya sakit menahan rindu.

Teruntukmu kekasih hatiku, sesungguhnya hampir jatuh air mataku karna sakitnya menahan rindu.

Teruntukmu kekasih hatiku, aku rela menghabiskan 3 , 4, 5 atau bahkan 6 kali putaran matahari lagi tanpa bertemu denganmu,karna aku tau sesungguhnya kau selalu setia disampingku, entah dalam wujud udara,hembusan nafas,pejaman mata bahkan detak jantung.

Teruntukmu kekasih hatiku, ketika ku tulis kalimat diatas sebelum kalimat ini, ketahuilah sejujurnya aku sedang mendustai diri sendiri.  :p aku belum tahu rasanya melewati puluhan kali putaran matahari tanpa sosokmu disampingku.

Teruntukmu kekasih hatiku,walau saat ini kita terpisah jarak dan tak punya daya untuk bertemu,ketahuilah satu hal,bahwa  aku menyayangimu,aku merindukanmu dengan sungguh.

Teruntukkmu kekasih hatiku, jaga kesehatanmu , jaga hatimu , karena hatiku sudah kujatuhkan sepenuhnya ke hatimu, maka kesakitanmu adalah juga kesakitanku,hatimu adalah juga hatiku.


Teruntukkmu sayangku, aku sayang kamu.


Dari yang tersayang,

By. Junita Natasya
Teruntuk mu, kekasih hati 4.5 5 jokammedia Wednesday, June 17, 2015 Ternyata, selain menahan ego,ada satu jenis “menahan” lagi yang level kesakitanya bahkan lebih tinggi dari ego.  Iya,,,,, menahan rindu. Dan...